Istilah tali temali dalam pramuka,
sering kali kita mencampur adukkan antara tali, simpul dan ikatan hal
ini sebenarnya berbeda. Berikut kami jelaskan perbedaannya di bawah ini :
Tali : Bendanya
Simpul : Adalah tali dengan tali
Ikaran : Merupakan Tali dengan benda lain ( seperti tali yang diikatkan dengan tongkat dan sebagainya).
Hasil
bentukan dari tali, yakni terdiri dari, ikatan, simpul dan jerat.
Simpul, Ikatan dan jerat yang baik dan benar adalah ikatan, simpul dan
jerat yang bisa digunakan dengan kuat, tidak mudah lepas serta mudah
untuk dilepas kembali.
Tali Temali Dalam Pramuka
Kali
ini kami akan memberikan gambaran tentang tali temlai dalam pramuka
beserta fungsinya. Berikut kami akan membahasnya satu persatu : A. Simpul Simpul merupakan hasil atau bentukan dari satu atau dua utas tali
Macam-macam Simpul
Dikalangan
kita, di negara Indonesia tali temali, simpul dalam pramuka lebih
dikenal dengan sebutan, simpul hidup, simpul mati, simpul pangkal,
simpul laso, simpul jangkar.
Simpul Hidup
Simpul
hidup fungsinya untuk mengikat suatu benda dengan kuat, tapi untuk
melepasnya tidak susah, tali temali simpul ini biasanya digunakan untuk
mengikat hewan. Fungsi : dalam Pramuka simpul hidup ini berfungsi untuk mengikat tiang
Simpul Mati
Simpul
mati adalah simpul yang biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu
simpul. Walaupun simpul ini terlihat mudah dalam membuatnya, namun
banyak juga yang salah dalam membuatnya.
My Site – WordPress.comFungsi : Simpul Ini berfungsi untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya dan tidak licin.
Simpul Pangkal
Simpul Pangkal merupakan salah satu simpul yang sering sekali digunakan untuk mengawali atau mengakhiri suatu simpul lainnya. Seperti
contoh; Apabila kamu ingin membuat simpul palang maka langkah pertama
yang harus kamu lakukan adalah pangkal terlebih dahulu pada salah satu
tongkat. Terdapat dua cara
dalam membuat tali temali simpul ini, yaitu pertama dengan cara membuat
lingkaran dan yang kedua dengan cara dililitkan.
pramuka.comFungsi: Simpul pangkal berfungsi untuk permulaan ikatan dalam mengikat tali pada tongkat atau tiang, kayu.
Simpul Jangkar (cow Hitch)
Dalam
cara pembuatan simpul jangkar tidak begitu sulit alias mudah. Ada
beberapa cara dalam membuat tali temali simpul jangkar ini salah satunya
adalah :
Bagilah tali menjadi dua kemudian lingkarkan pada benda yang ingin ditali
Tariklah kedua badan tali, sehingga semua tali masuk ke dalam sosok.
Fungsi
: Fungsi dari tali temali simpul ini adalah untuk membuat tanduk
darurat atau dapat juga digunakan untuk mengikat timba atau ember.
Simpul Tarik
Tali
Temali simpul tari (bowline knot) menghasilkan loop tali yang tidak
bisa mengecil ataupun membesar lagi. Kegunaan tali temali simpul antara
lain :
Menambatkan tali kepada benda atau tiang.
Mengikat leher binatang supaya tidak tercekik
Apabila dua simpul tiang saling dihubungkan bisa berguna juga untuk menyambung tali.
Fungsi : Fungsi dari tali temali simpul tarik adalah untuk turun ke jurang atau dari atas pohon.
Simpul Laso
Fungsi : kegunaan dari simpul laso ini adalah untuk mengikat leher binatang, baik binatang buas maupun tidak buas.
Simpul Anyam
Cara membuat simpul anyam adalah :
Buatlah sosok pada ujung utas tali yang berukuran lebih besar (Seperti di gambar, tali berwarna biru)
Masukkan ujung tali yang lebih kecil (dalam gambar warna merah) ke dalam sosok tali besar (biru) dari arah bawah keatas
Belitkan ujung tali kecil (merah) di bawah tali berwarna biru
Sisipkan ujung tali merah ke bawah badan tali itu sendiri (seperti gambar 3)
Fungi: Fungsi dari simpul anyam adalah untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering.
Simpul Anyam Berganda
Fungsi
: kegunaan atau fungsi dari temali simpul anyaman berganda adalah untuk
menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak sama besar dan tidak
licin.
Simpul Anyam Rantai
Kegunaan : Kegunaan dari temali anyaman rantai adalah untuk memendekkan tali.
Simpul Ujung Tali
ERMIDAINI.comKegunaan : Kegunaan dari temali simpul ujung tali ini adalah agar tali pintalan yang ada pada ujung tali tidak mudah lepas.
Tali Temali Pramuka Simpul Tiang
Pramuka.comKegunaan:
kegunaan temali simpul tiang adalah untuk mengikat benda hidup atau
leher binatang tujuannya agar yang diikat tidak terjerat, dan untuk
menambatkan tali pengikat binatang pada pohon supaya binatang itu bisa
bergerak dengan bebas.
Simpul Kembar
Pramuka.comTali
temali dalam pramuka simpul nelayan, simpul kembar, simpul portugis,
simpul inggris, merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup pada
masing-masing ujung dari dua utas tali. Sehingga tidak terlalu sulit
jika kamu mau membuatnya.
Kegunaan: Kegunaan dari temali simpul
kembar adalah untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya bisa
digunakan dalam keadaan basah atau licin.
Simpul Erat
Kegunaan: untuk memendekkan tali tanpa harus memotongnya
Simpul Tambat (timber Hitch)
Temali simpul tambat juga berfungsi sebagai awalan pada simpul-simpul yang lainnya, seperti simpul silang dan simpul palang Kegunaan: Untuk memulai ikatan bisa juga digunakan untuk menyeret balok
Simpul Penarik
Kegunaan : Untuk menarik suatu barang/benda yang ukurannya lumayan besar seperti batang pohon dll.
Simpul Gulung
Kegunaan: Untuk diikatkan pada tali penarik tujuannya agar orang lain bisa membantu menarik.
Simpul Kursi
ensiklopedia pramuka.comKegunaan: Untuk mengangkat atau menurunkan suatu benda atau orang pingsan.
Simpul Pengunci
Kegunaan: Berfungsi untuk menghindari lepasnya ujung tali dari ikatan yang berbentuk lingkaran pada tali tersebut.
Simpul Prusik
Fungsinya:
Sebagai pengganti alat ascendeur karena simpul ini pada awalnya untuk
menaiki tali kermantle yang lebih besar diameternya.
Simpul Tiang Berganda
Fungsinya: Untuk mengangkat atau menurunkan suatu benda atau manusia.
Simpul Tangga Tali
Fungsinya: Fungsi dari simpul ini tidak jauh dari namanya yakni untuk membuat tangga tali. Catatan : Fungsi
temali dari simpul silang hampir sama dengan simpul palang akan tetapi,
simpul silang lebih cepat dan lebih kuat dibanding dengan simpul palang B. Ikatan Ikatan adalah bentukan dari tali yang digunakan untuk mengikat barang atau benda. Macam-Macam Ikatan adalah sebagai berikut :
Ikatan Kaki Tiga (3)
bpm.bandaacehkota.go.id/Fungsi: Fungsi ikatan kaki tiga adalah untuk mengikat tiga tiang sekaligus dalam satu ikatan untuk pembuatan kaki tiga, jemuran.
Ikatan Palang
Ikatan
Palang berfungsi untuk mengencangkan kedua tongkat secara vertikal dan
horizontal sehingga kedua tongkat tersebut menjadi satu dan sulit
dilepaskan. Fugsi:
Fungsi yang paling dominan dari ikatan ini adalah untuk mengikat dua
buah tiang yang bersilangan dengan sudut 90⁰ (Siku-Siku)
Ikatan Silang
Adib Ahkami.comFungsi: Ikatan Ini Berfungsi untuk mengikat dua buah tongkat bersilangan dan tidak membentuk siku.
Ikatan Canggah (Sambung Tongkat)
Berfungsi untuk menyambung tongkat dengan tali secara sejajar. Ikatan canggah umum dikenal dengan nama ikatan sambung tongkat.
bpm.bandaacehkota.go.id/Kegunaan: Digunakan untuk mengikat dua buah tiang dalam pembuatan kuda-kuda.
D. Jerat
Jerat adalah bentuk tali dari benda dengan tali. Macam-macam jerat adalah sebagai berikut:
Jerat Bermata Tiga
Jerat Tiang Dua Mata
Jerat Laso
Jerat Kembar
Jerat Tangga
Jerat Delapan
Jerat Kupu-Kupu
Jerat Tambat
D. PIONERING
Menurut
asal muasal katanya, pionering berarti bangunan darurat, yaitu
pembuatan suatu bentuk bangunan dengan menggunakan alat dasar tali dan
tongkat untuk membuat bangunan. Seorang
anggota pramuka diharapkan mempunyai ketrampilan khusus dalam
menggunakan alat-alat ini, karena keduanya merupakan alat-alat dasar
yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan
multifungsinya dan sangat sisematisnya. Jenis
tali yang umumnya digunakan pada kepramukaan adalah tali yang terbuat
dari bahan nylon, yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tali nylon antara lain:
Mudah dibuat simpul dengan kekuatan tarik yang merata
Ringan dan mudah diatur
Menyerap sedikit air
Mempunyai elastisitas yang tinggi dan meredam sentakan
kekurangan Tali nylon yaitu:
Mudah meleleh pada temperature yang tinggi
Tidak tahan terhadap panas
Agar
tali dapat tahan lama dan dapat dipergunakan untuk jangka waktu panjang
tali perlu diberi perlakuan khusus setelah dipakai kegiatan. Lakukan
beberapa langkah berikut untuk pemeliharaan tali :
Kotoran yang melekat pada tali dicuci dengan air dingin dan dikeringkan
di tempat yang tidak terkena matahari secara langsung
(diangin-anginkan).
Tali harus dijauhkan dari bahan-bahan yang bisa merusak tali, seperti; air accu, oil, minyak, bahan-bahan kimia, dll.
Penyimpanan harus terhindar dari cahaya matahari secara langsung, dan
diusahakan sirkulasi udara lancar dengan kelembaban rendah.
Tali disimpan dalam keadaan kering serta digantung dalam bentuk
lingkaran seperti gelang atau gulungan yang secara sederhana dan mudah
untuk diurai kembali
Hasil bentukan dari tali, adalah terdiri dari: simpul, ikat dan jerat. Simpul,
ikatan, dan jerat yang baik dan benar adalah simpul, ikatan, dan jerat
yang bisa digunakan dengan kuat, tidak mudah lepas dan mudah untuk
dilepas kembali.
Suatu
wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatuorganisasi
masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.
2.Maksud
Dan Tujuan
Maksud
dari PBB dibagi dua yaitu :
a.Maksud
Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak dan
kewajiban
b.Maksud
Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan
Tujuan dari PBB adalah :
menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan,
disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan
tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa
tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang
diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan
adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat
diperlukan dalam menjalankan tugas.
Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan
individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan,
penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
3.Aba
- Aba
a.Pengertian
Suatu
perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk
dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.
b.Macam
aba-aba
1)Aba-aba
petunjuk
Di
gunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan /
pelaksanaan.
2)Aba-aba
peringatan
Inti
perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
3)Aba-aba
pelaksanaan
Ketegasan
mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan serentak
atau berturut-turut.
Aba-aba
pelaksanaan yang di pakai :
a)GERAK
Untuk
gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh
lain baik dalam berhenti maupun berjalan.
b)JALAN
Untuk
gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Catatan : Bila
gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului dengan
aba-aba peringatan ” maju ”.
c)MULAI
Untuk
pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.
4.Gerakan
Perorangan Tanpa Senjata / Gerakan Dasar
a.Sikap
Sempurna
b.Aba
–aba : ” Siap – GERAK ”
c.Pelaksanaan
:
1)Badan
/ tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o
2)Lutut
lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
3)Perut
di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak di
naikan.
4)Lengan
rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak
terpaksa, rapat di paha.
5)Ibu
jari segaris dengan jahitan celana.
6)Leher
lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas
wajar.
7)Istirahat
8)Aba-aba
: ” Istirahat Ditempat – GERAK ”
Pelaksanaan
:
a)Kaki
kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).
b)Kedua
belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di
atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan
kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta
kedua lengangan di lemaskan.
c)Dapat
bergerak.
5.Lencang
Kanan / Kiri
a.Hanya
dalam bentuk bersaf.
b.Aba-aba
: ” Lencang kana / kiri – GERAK ”
c.Pelaksanaan
:
1)Mengangkat
tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri
2)Menggenggam,
punggung tangan menghadap ke atas.
3)Bersamaan
dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.
4)Masing-masing
meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan / kiri-nya.
5)Jari-jari
menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.
Catatan :
1)Bila
bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan,
ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
2)Penjuru
saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan
tangan.
3)Pada
aba-aba : ” Tegak GERAK ”, semua dengan serentak menurunkan lengan dan
memalingkan muka kembali ke depan.
6.Setengah
Lencang Kanan / Kiri
a.Aba-aba
: ” Setengah Lengan Lencang Kanan – GERAK ”
b.Pelaksanaan
:
1)Seperti
pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak
pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.
2)Pergelangan
tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu
sama lain di sebelah depan.
3)Pada
aba-aba ” Tegak Gerak ” = Seperti pada aba-aba lencang kanan.
7.Lencang
Depan
a.Hanya
dalam bentuk banjar.
b.Aba-aba
: ” Lencang Depan - GERAK ”
c.Pelaksanaan
:
1)Penjuru
tetap sikap sempurna.
2)Nomor
dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan.
3)Lengan
kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil
jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.
4)Pada
aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke
sikap sempurna.
8.Berhitung
a.Aba-aba
: ”Hitung - MULAI ”
b.Pelaksanaan
:
1)Jika
bersaf,penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
2)Pada
aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil
memalingkan muka ke depan.
3)Jika
berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
4)Pada
aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan
depan berturut-turut ke belakang.
5)Penyebutan
nomor di ucapkan penuh.
6)Perubahan
Arah
9.Hadap
kanan / kiri
a.Aba-aba
: Hadap kanan / kiri - GERAK
b.Pelaksanaan
:
1)Kaki
kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri
berada di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
2)Tumit
kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90o.
3)Kaki
kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.
10.Hadap serong kanan / kiri
a.Aba-aba
: ” Hadap serong kanan / kiri - GERAK ”.
b.Pelaksanaan
:
1)Kaki
kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri.
2)Berputar
arah 45o ke kanan / kiri.
3)Kaki
kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.
Semaphore adalah
salah satu teknik untuk menyampaikan dan menerima pesan dengan jarak
yang berjauhan. Semaphore digunakan jika keadaan tidak memungkinkan
untuk berkomunikasi secara langsung maupun dengan alat komunikasi
lainnya. Dalam kepramukaan teknik semaphore biasa dilakukan dengan
menggunakan sepasang bendera yang memiliki ukuran 45cm x 45cm yang
merupakan gabungan dua buah segitiga sama kaki yang masing-masing
berwarna merah dan kuning. Pemilihan warna ini disengaja karena warna
ini terlihat mencolok walaupun terlihat dari jarak yang sangat jauh.
Semaphore kini
menggunakan dua bendera yang berbentuk persegi, yang akan digunakan
oleh pengirim sinyal untuk melakukan posisi-posisi yang bisa
diterjemahkan menjadi huruf dan angka. Sebenarnya warna bendera
tergantung asal pesan itu dikirimkan, jika dikirimkan dari laut, maka
benderanya berwarna merah dan oranye, jika dikirimkan dari darat maka
bendera akan berwarna biru dan putih. Di Indonesia bendera yang biasa
digunakan dalam kegiatan kepramukaan berwarna merah dan oranye. Namun
sebenarnya warnabendera itu sendiri tidaklah terlalu penting, itu hanya
merupakan pertanda agar pesan lebih mudah ditangkap.
Penggunaan Semaphore dalam Pramuka Di Indonesia, semaphore biasa
diterapkan sebagai salah satu keahlian yang harus dimiliki dalam
kegiatan pramuka. Biasanya kegiatan semaphore ini diajarkan sejak dalam
level pramuka siaga dan merupakan keterampilan yang dipraktekan pada
acara perkemahan. Namun seiring dengan semakin redupnya kegiatan pramuka
di Indonesia, maka keterampilan semaphore ini pun semakin jarang
dikenal orang.
Cara mengirim dan menerima berita dalam semaphore adalah sebagai berikut:
1. Usahakan untuk mengirim atau menerima berita berada di tempat yang terang.
2.
Untuk pengirim sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau tiga orang, satu
sebagai pengirim isyarat, satu sebagai pembaca isyarat dan satu lagi
sebagai pembawa kunci kode isyarat jika belum hafal
3. Sikap pengirim tegak, dan dua orang lainnya jongkok tanpa menghalangi si pengirim.
4. Sebelum mengirim berita , kirim perhatian kepada si penerima. Jika siap penerima menjawab dengan “K”
5. Kirimkan hurufperhuruf dari tiap perkataan.
6.
Untuk menyatakan perkataan telah selesai dipakai tanda bendera dipegang
bersilang kebawah dan juga digunakan kalau ada huruf kembar.
7. Jika tiap perkataan diterima dengan baik penerima menyatakan dengan mengirim huruf “C”
8. Bila pengirim menghendaki membuat angka. Maka lebih dahulu harus memberi tanda A sesudah itu baru membuat angkanya.
9. Jika penerima menghendaki supaya kiriman terakhir di ulangi kirimkan kepada pengirim “ INI” dirangkai.
10. Jika pengirim membuat kekeliruan kirimkan huruf “ E” delapan kali.
11. Berita selesai dinyatakan dengan huruf “AR” tunggulah si penerima mengirim huruf “R” artinya ia telah menerima dengan baik.